Review dan Test Ride New Honda Supra GTR150, Apa Kelebihan Dan Kekurangannya?

review honda gtr150



Indomoto.com – Dear guys, masih ingat dengan Honda Supra GTR150 yang beberapa lalu mendapat update penampilan dari PT Astra Honda Motor (AHM). Nah, kebetulan sekali saya bersama beberapa teman blogger dan vlogger mendapat kesempatan untuk melihatnya secara langsung, serta mencoba test ride motor bebek super ini disela-sela gelaran CBR Race Day akhir September lalu. Seperti apa impresinya, yuk simak selengkapnya pada ulasan di bawah ini.

Sebelum bahas motornya, saya mau bahas dulu tentang trek yang telah disiapkan untuk test ride ini. Treknya sangat menarik, layaknya trek balap pasar senggol dengan tumpukan ban-ban besar sebagai pembatas, lengkap dengan tikungan tajam ke kanan dan ke kiri, bahkan U-turn kanan dan kiri juga. Sayangnya saya cuma diberi kesempatan untuk melakukan test 3 lap saja. Jadi saya berusaha memanfaatkan secara maksimal.

Desain

Pertama, sebelum melakukan test ride saya mencoba untuk mengamati desain GTR150 secara langsung. Yup, sebelumnya saya hanya melihat foto studio-nya saja. Secara sekilas motor ini memang tampak lebih langsing dibandingkan dengan GTR150 versi terdahulu.

Honda GTR150 Tampak Depan

Seperti yang disinggung di artikel sebelumnya, GTR150 versi terbaru 2019 ini terlihat lebih sporty dengan cover depan yang baru serta lampu sein belakang yang terpisah dari lampu belakang. Kalau dilihat dari belakang, saya mungkin akan menyangkanya motor sport.

Speedometer baru full digital terlihat manis, dengan berbagai informasi yang mudah diakses.

Mesin

Di lap pertama, saya mencoba untuk mengenali karakter motor ini sekaligus adaptasi dengan trek yang ternyata sangat menantang. Meskipun mesin tidak mengalami perubahan besar, unit GTR150 yang saya test memiliki tarikan bawah yang lebih enteng, dibandingkan dengan model sejenis versi lama yang pernah saya coba.

Honda GTR150 Tampak Belakang

Tarikannya terasa enteng sejak start, dan lebih terasa lagi ketika keluar dari tikungan-tikungan di jalur test ride. Ini tidak aneh, kalau lihat di spesifikasinya memang motor ini memuntahkan torsi maksimumnya (14,2 Nm) di putaran yang cukup rendah, yaitu pada 6.500 rpm.

Suara mesin sangat halus, tidak ada suara-suara berisik yang berlebihan. Tarikan koplingnya sangat empuk, perpindahan gigi terasa lembut. Engine brake-nya juga halus. Pastinya motor ini sangat nyaman buat stop and go di jalanan perkotaan yang padat.

Di lap berikutnya saya mencoba untuk mengeksplorasi putaran atasnya. Sayang, trek lurusnya tidak terlalu panjang, jadi saya terpaksa menurunkan gas sebelumnya dapat menggali putaran atas secara maksimal.

Suspensi dan Kaki-kaki

Di poin ini, GTR150 harus diacungi jempol. Supensi depannya sangat nyaman dan stabil, ayunannya sangat terasa saat melakukan pengemeran menjelang tikungan, dan ketika mencoba rebah di tikungan. Saya tidak merasakan gejala oleng atau membanting. Sangat smooth.



Selain suspensi depan, tentunya cengkeraman ban IRC dengan ukuran tapak yang cukup lebar juga sangat membantu.

Overall, motor yang dijual dengan harga 23 jutaan ini cukup nyaman, dan sangat terasa improvement-nya di berbagai sisi.

Kekurangan Honda Supra GTR150

Honestly, satu-satunya kekurangan Honda Supra GTR150 adalah harganya yang . . . menurut saya agak ketinggian.

Dalam 10 tahun terakhir, pangsa pasar motor beber terus tergerus oleh skutik, artinya demand motor bebek saat ini sedang menurun. Dengan bandrol harga 23 jutaan, rasanya GTR150 akan sulit bersaing. Di pasar, GTR150 tentunya tidak hanya berkompetisi dengan motor sejenis, tapi juga dengan motor tipe skutik dan bahkan dengan motor sport.

Di rentang harga 20 – 25 juta, banyak pilihan motor skutik, yang secara penampilan bisa jadi lebih fashionable. Apalagi di segmen tertentu, penampilan motor bisa menjadi bahan pertimbangan yang dominan.

Anyway, semuanya kembali pada selera dan kebutuhan masing-masing.

Add Comment

Tulis komentarmu

%d