SOTR (Sahur On The Road) tahun ini tidak lebih baik dari pada SOTR tahun lalu. SOTR masih menjadi ajang tawuran, konvoi motor yang arogan, balap liar, coret-coret dinding, dan ajang s**. Kegiatan yang seharusnya Islami, malah jadi ajang persaingan tidak sehat antar klub, komunitas, sekolah, dan lain-lain.
Malam ini tercatat ada dua titik tawuran massal antara para peserta SOTR, yaitu di Monas dan Radio Dalam (Jaksel). Tidak termasuk tawuran-tawuran dalam skala yang lebih kecil yang terjadi di mana-mana.
SOTR juga membawa korban, tak cuma karena tawuran, tapi juga karena kecelakaan di jalan. Tercatat kemarin malam, seorang siswa SMAN 9 Tangerang Selatan meninggal saat SOTR. Malam ini satu orang meninggal di Layang Senen, karena tabrakan sebuah Livina dengan seorang pemotor peserta SOTR.
Tidak adakah lembaga, organisasi, pihak berwajib yang bisa mengendalikan kegiatan SOTR ini? Emang susah belajar sejarah . . .
hura hura berkedok sahur
ngeri juga ya
olah raga tolak peluru yang tidak pada tempatnya 😆
Ia nih ada alasan keluar rumah mlh jdinya kebablasan…
polisi mah mending nonton tv di pos om