Meneruskan postingan yang lalu, lagi Pak Lee mengajak saya jalan-jalan. Kali ini malam hari bersama beberapa rekan kerjanya.
Orang korea itu work hard, party hard. Setelah jam kerja mereka biasanya berkumpul dengan beberapa orang untuk pergi makan-makan di restoran, dan tentu saja . . . soju. Tak jarang mereka berpindah dari satu restoran ke restoran yang lain dalam satu malam. Dan . . . soju lagi.
Setelah dirasa cukup, mereka biasaya pulang jam 11 atau jam 12 malam dalam kondisi teler. Tapi di sini warga negaranya sangat patuh hukum, dan polisi tidak bisa dinego. Apalagi ancaman hukum yang berat jika ditemukan mereka berkendara dalam kondisi mabuk.
Lalu bagaimana mereka pulang? Nah itulah peluang yang dimanfaatkan oleh sopir-sopir tembak. Mereka biasanya bergerombol di depan restoran, diskotik, karaoke, atau night club, untuk menawarkan jasa mengantar pulang siapa saja yang membutuhkan. Tak perlu khawatir dengan mobil anda, mereka profesional.
Peraturan di Korea Selatan, pengendara yang diketemukan memiliki kadar alkohol sebesar 0.05% di dalam darahnya, maka dia dapat dikenai denda sebesar 500.000 Won atau sekitar 4,5 juta Rupiah, plus SIM mereka akan ditahan selama 100 hari. Plus lagi mereka harus mengikuti training berkendara agar tahu betapa bahayanya mengendarai mobil dalam kondisi mabuk. Jika kadar alkoholnya lebih tinggi lagi, mereka dapat dikenai kurungan sampai dengan 2 tahun.
Dengan ancaman hukum seberat itu siapa yang mau main-main?
di negara empat musim atau iklim subtropis rata2 alkohol dilegalkan dengan batasan tertentu. dengan mabuk berarti sudah menyalahi aturan batasan kadar alkohol. ya pantas saja terkena denda. 🙂
Minum minuman beralkohol itu legal gan. Tapi mengemudi sambil mabuk itu illegal.
mahal juga dendanya
Lumayan tuh, hampir 2 x UMR.
kapan ya disini juga diberlakukan spt itu…
Sebenarnya di sini juga ada aturannya om. Cuma dendanya berapa saya gak tahu. Dan pelaksanaannya itu yang kacau.
yach.. emang negeri para mafia mas…
aturan indonesia pun kayaknya ada yg mengatur seperti itu
cuma bedanya di korea sono teges ga trima suap
klo disini 4.500.000 itu malah jd ancaman utk damai. jd bayar dibawah tangan dah. jd aturannya macan ompong
—
Betul betul betul . . .
polisinya disana ga bisa di nego,..,. ada supir tembaknya ternyata hehe
Betul om.
Kalau malam banyak sopir tembak di sana.
akan sangat sulit menerapkan itu di negara kita yang ‘cinta damai’ ini..
Cinta damai dan sangat pemaaf.
Damn, I Love Indonesia
😀
polisinya pada mabok ga yaaa… ? 😀
supir tembak minta bayaran berapa ya? :p
Harusnya negara kita juga mempunyai aturan yang begini, termasuk bila mengemudi dibawah pengaruh narkoba di kenai pasal belapis-lapis biar jera,