Krating Daeng Power Roadrace 2016 yang diselenggarakan di sirkuit dadakan Jl. Mayjen Sungkono (Depan Pasar Sayur) kota Magetan. Minggu 20 Maret 2016, batal menggelar balap kelas bebek 150 cc.
Menurut blog Kobayogas, para peserta dan tim balap yang menggunakan Honda Sonic 150 dan Yamaha MX King menolak melawan Suzuki Satria F150 FI. Lha kok?
Diduga performa Suzuki Satria FU Injeksi standar yang luar biasa membuat mereka ngeper. Meskipun team Shake Speare 45 Lamongan yang menggunakan Suzuki Satria F150 FI sudah membuktikan bahwa mereka tidak berbuat curang, motornya benar-benar standard, bahkan filter angin pun masih dipasang, hal yang tidak biasa di ajang road race.
Dalam setiap road race, pasti sudah ada regulasinya di tiap kelas yang dilombakan. Jika team Shake Speare 45 Lamongan tidak melanggar regulasi, tidak seharusnya team yang lain menolak turun aspal.
Jika tidak mau kalah, seharusnya mereka mempersiapkan motornya dengan lebih baik.
Demo Anarkis Angkutan Umum Jakarta
Kejadian yang kurang lebih sama terjadi juga di dunia angkutan umum jakarta. Mereka melakukan demo hari ini (22/03/2016), menolak angkutan umum yang berbasis aplikasi online.
Intinya, mereka juga ngeper, merasa rejekinya terancam, karena angkutan umum berbasis aplikasi online menawarkan pelayanan yang lebih mudah, lebih cepat, dan harga yang lebih masuk akal, di mana angkutan umum konvensional tidak mampu melakukannya.
Dengan memanfaatkan teknologi internet, pelanggan angkutan umum berbasis aplikasi dibuat sangat nyaman, mereka tinggal pesan lewat handphone, maka mobil atau motor yang dipesan pun mendatanginya. Setelah diantar ke tempat tujuan, mereka pun membayar sesuai dengan harga yang sudah jelas. Tidak perlu dibuat terkejut dengan harga argo yang tidak jelas.
Jika tidak mau kalah dalam bersaing, seharusnya angkutan umum konvensional juga meningkatkan pelayanannya. Mereka sama sekali tidak dilarang memanfaatkan teknologi internet yang memang terbuka untuk siapa saja.
Buat saja aplikasi online yang sama. Gaptek? Pesan saja aplikasi yang Anda butuhkan di developer yang dengan mudah bisa ditemui di mana pun. Hanya dalam waktu satu – dua bulan saja, Anda sudah punya aplikasi online yang sama dengan kompetitor Anda.
Masih ada alasan untuk takut bersaing?
Sebenarnya persaingan yang sama persis terjadi juga di perdagangan ritel. Untungnya, pelaku bisnis di dunia ini lebih menerima perkembangan teknologi ini. Kalau tidak, coba bayangkan Indomaret, Alfamaret, Giant, Matahari, pedagang elektronik, onderdil motor, dan warung di depan rumah Anda mendemo Lazada, Bukalapak, atau OLX? Kan gak lucu!
Serem demonya
Maklum wawasannya maaf “belum” sampe…hanya bs menyerah marah2 sblm bertanding…. Katanya loh… 🙂
hebooohhhh
berita panas..
gue suka ngedit komentar org di blog gue
tambahin aja master coli dengkul kopong
tapi gak marah kok dia
la wong master colinya gua sendiri hahaha
nih baca aja komen 61 di posting ini