Pada suatu hari, Sato-san sedang naik sepeda. Entah bagaimana ceritanya, ada Kenji-san dari arah yang berlawanan, dan mereka berdua bertabrakan. Cerita selanjutnya sebagai berikut:
Sato: Oh maafkan saya, saya tidak melihat anda.
Kenji: Tidak apa, justru saya yang harus minta maaf. Saya menggunakan jalur yang salah.
Sato: Tidak tidak . . saya yang salah, saya melamun tadi sehingga tidak melihat anda. Apakah ada yang sakit? Mari saya antar ke rumah sakit. Sepedanyanya nanti saya perbaiki.
Kenji: Saya tidak apa-apa. Apakah anda baik-baik saja?
Kalau kejadian serupa terjadi di Jakarta, ceritanya akan lain:
Tono: Hey, mon**t loe, mata loe kemana sih?
Wawang: Anj**g loe. Main serobot aja di jalan. Emang jalan nenek moyang loe?
Tono: Gue kan udah sign mony**g. To**l loe.
Wawang: Emang kalo loe dah sign terus gue harus bilang wow gitu? Gob**g. Lihat nih lampu gue pecah nih. Gantiin gak? Kalo gak gue telpon nih om gue.
Dulu kita adalah bangsa yang santun, paling tidak begitu kata guru SD saya. Sekarang?
Baca juga :
- Komitmen Elektrifikasi AHM di Indonesia Electric Motor Show 2022
- AHM Luncurkan Honda New CBR250RR, Ini Fitur Dan Spesifikasinya
- Honda Akan Luncurkan 10 Model Sepeda Motor Listrik, Berikut Ini Bocorannya
- Dua Crosser Astra Honda Kuasai Podium IndoMX National Championship di Sulsel
- Wahana Honda Ajak Komunitas Untuk Test Ride Sambil Belajar Safety Riding
- Kabar Baik, Distribusi Motor Honda Kembali Lancar
- Honda New ADV160 Laris Manis di Jakarta Fair Kemayoran 2022
- 7 Tips Merawat Aki Sepeda Motor
- Dukung Tim Indonesia, Komunitas CRF Gelar Nobar MXGP
Pertamax tes
Patut di contoh.