Changwon, beberapa tahun yang lalu. Minggu pagi, jam belum menunjukkan angka 09:00, ketika terdengar seseorang mengetuk pintu. Ternyata Pak Lee, seperti sudah kami duga. Memang beliau sudah berjanji untuk mengajak kami jalan-jalan hari ini. Setelah basi-basi sebentar, kami berangkat. Sempat menengok termometer di dinding luar apartemen masih juga belum beranjak dari 0 °C. Bulan Desember memang bulan yang paling dingin di sini.
Tujuan pertama, breakfast, dan Pak Lee sudah tahu kami tidak boleh makan daging-daging yang mengandung b**i, maka beliau mengajak kami makan di KFC. Tapi, jangan kira ayam goreng di KFC di sini sama rasanya dengan KFC Jakarta.
Selanjutnya jalan-jalan putar-putar kota Changwon. Selama perjalanan, dengan bahasa Inggris yang sama-sama belepotan, kami pun ngobrol ngalor ngidul. Dan akhirnya ngobrol tentang . . . mobil.
“Mobil ini sudah tua”, kata Pak Lee. Saya pun melayangkan pandangan ke interior mobilnya, masih bagus, bersih, dan terawat baik.
“Mobil ini sudah 4 tahun, tahun depan harus dihancurkan dengan mesin press”, lanjutnya. Lho, kan masih bagus, apa gak sayang?
“Aturan dari pemerintah memang begitu. Mobil gak boleh dipakai lebih dari 5 tahun”. Oh . . . jadi harus beli lagi dong. “Ya”, jawabnya tegas.
Oh . . . pantas saja, mungkin itu salah satu sebabnya lalu lintas di sini terlihat sangat lengang. Apalagi jalannya lebar-lebar seperti jalan tol Jakarta-Cikampek.
Jadi ingat kepadatan kendaraan bermotor di Jakarta. Boleh dibilang Jakarta sudah jenuh dengan mobil dan sepeda motor. Lihat saja, kemacetan terjadi di mana-mana, setiap hari. Dan hingga saat ini, sama sekali tidak ada kebijakan pemerintah yang mengatur populasi kendaraan bermotor ini.
Memang tidak mudah, dan banyak konsekuensi yang harus dipertimbangkan. Namun miris rasanya, setiap bulan mendengar ATPM berbangga dengan pencapaiannya menjual ratusan ribu motor dan mobil.
Sampai kapan pemerintah membiarkan hal ini terjadi? Sampai habis jengkal tanah terakhir dari Jakarta?
Note: gambar dari google search.
hmmm sayang banget kalo beli mobil mewah 5 tahun di pake kudu di press hehe
di exsport ke indo masih banyak yang mau ambil tuh hehhe
terpikir juga oleh saya bro.
Mungkin perlu koneksi tingkat tinggi dengan penggede di sono
bener juga ya . . .
makanya di sana jarang mobil mewah. Gak seperti di Jakarta, baru kaya sedikit penginnya punya mobil 1 milyar.
sadis banget.. mending gak punya mobil kalau begitu..
Mobil sudah menjadi kebutuhan pokok di sana bro. Hampir setiap keluarga punya mobil. Mereka mampu beli, dan mereka taat hukum.
healllah.. itu barti sudah lumrah dan mendarah daging top itu!
disini susahnya karena rakyatnya susah di atur mas bro, bisa sih motor di ancurin setelah 5 taun pemakaian, tapi ya itu deh, banyak juga orang yang jualan pake motor dengan usia di atas 10 taun, nah loh justru motor motor baru di pake untuk ngeksis aja,
angkutan di mari juga busuknya mungkin lebih busuk daripada toilet di neraka sono, jadinya orang males lah
sebenernya ada regulasi kendaraan pribadi = gasoline only
kendaraan umum, niaga, dll = disel only
subsidi di disel semua, gasoline, ga perlu subsidi, kalo perlu harga di atur pemerintah, harga normal +15%
untuk disel di subsidi habis habisan, tapi kalo angkutan umum busuk dan ga layak, ga bisa dapet subsidi, kaya berasap dikit aja, suara kasar dikit aja, ada karat dikit aja, langsung ga boleh isi, atau harga bensinya naik jadi 200% harga non subsidi
di tanya cara? sekarang ada teknologi argument reality, gunakan kamera di pom SPBU untuk memindai kendaraan, nah, buat kendaraan yang terpindai, harga langsung menyesuaikan,
dibilang repot ya repot, biaya gede ya gedem tapi kalo ga di korup, mampu lahh
sebenernya ada regulasi kendaraan pribadi = gasoline only
kendaraan umum, niaga, dll = disel only
kebijakan yang sudah dipikirkan pemimpin jaman dulu (pak harto)
nah pertanyaanya kenapa ga di lanjutin? apakah karena sosok suharto dan orde baru? harusnya sebuah masukan positif ya di lakukan, yang masukan negativ di buang
Wah, jauh hari pak harto sudah memikirkan juga ya.
Dan ini idenya keren juga, lebih mudah implementasinya di lapangan, dari pada kebijakan yang sekarang dengan batasan cc mobil.
Idenya bagus juga tuh bro. Agar pengusaha angkutan juga peduli dengan kenyamanan penumpang. Yang ada saat ini cuma cari untung sebesar-besarnya, gak peduli bus sudah pada karatan, gak peduli penumpang kaya pindang.
argument reality?
mungkin maksudnya Augmented Reality ya bro,.,
Ya mungkin gt bro. Ane ga mudengan wkwkwk
mantab, coba klo bisa diterapkan dsini
Mantab bro, tapi gak perlu dicontek bulet-bulet
kalau pencinta mobil antik gimana?
Ho’oh… Ini dia ni yang repot, hehehe 🙂
Mungkin untuk mobil tertentu bisa lebih dari 5 tahun, tapi dengan biaya pajak yang lebih mahal. Sayang, saya dulu gak nanya sampai kesana 🙂
di sana, motor 5th dipretelin terus dijual di Indonesia buat bahan modif
😀
Ide bisnis nih 🙂
tinggal memanfaatan jasa importir di sini dan cari koneksi di sana.
kalau punya modal ya silakan..
😀
Korea negara yg sdh maju & kaya. Indonesia negara berkembang, bahkan msh bnyk yg hidup di bwh garis kemiskinan. Hal yg sama blm mungkin dilaksanakan trhadap mobil pribadi di indonesia. Bagi mereka yg, misalnya, kredit 5 tahun, masa baru lunas, mobilnya dipres… 😀
Tidak harus dicontek persis 100% bro. Di Indonesia, bisa saja pembatasannya 10 tahun atau 15 tahun. Nanti setelah jalan beberapa tahun bisa di-review lagi.
Intinya populasi kendaraan bermotor harus dikendalikan, caranya itu yang harus kita pikirkan.
makanya korea gak mau bikin mobil yg tahan lama spt jepun, bukan gak bisa ternyata regulasi pemerintah disana pemakaian cuma 5thn. jd buat apa buat mobil yg tahan diatas 5thn. Kita berharap mobil2 korea yg dijual dimari tdk untuk pemakaian hanya 5 thn
memang harus balik lagi ke transportas masal /sepedah.
– disamping buat manusia untuk tidak canggung bersosialisasi, menaiki transportasi masal menumbuhkan kedisiplinan karna perkiraan waktu, jarak tempuh yang selalu diperhitungkan dibanding memakai kendaraan bermotor yang bikin santai waktu dan pergi dengan mepet. akhirnya = macet.
sangat tidak mungkin diterapkan disini
tapi klo diterapkan, niscaya banyak metromini, kopaja, bemo, bajaj dan trasn jakarta akan habissssss
KFC rasanya gimana pak ?
Wah… klo disini dibikin aturan kayak gitu bisa tangisan mas… rampung nyicil motor atau mobil harus dihancurkan…
wah kalau disini sih oom, kendaraan merupakan ilustrasi diri! sehingga tidak jarang mereka berlomba2 untuk mendapatkan setinggi2nya pernghargaan dari sekitar mereka! selain itu juga banyak masalah yang akan timbul dengan beralihnya masyarakat untuk beralih ke angkutan umum! mulai dari angkutan yang sering ngetem, rasa tidak aman dan nyaman! sampai dari kurangnya armada! saya sempat berpikiran bagaimana kalau semua armada angkutan umum di bumn kan! lalu semua armada diremajakan! kemudian tarif untuk memakai jasa angkutan umum kita bayar melalui pajak! daripada subsidi bbm yang diperbanyak! permasalahan yang timbul akan terus berkembang! mulai dari penyelwengan dana subsidi, penggunaan yang tidak tepat sasaran. sampai pada keharusan kita dalam mengimpor minyak mentah untuk memproduksi target subsidi! dengan begitu mungkin masyarakat akan beralih menggunakan sarana angkutan umum!
mungkin di Indonesia bisa diterapakn aturan pemakaian mobil 10 tahun, setelah itu di-press atau pajak naik drastis.
wah..keren ya..kapan ya indonesia bisa nyusul?