Indomoto.com – Untuk mengobati rasa kecewa setelah mengunjungi Wana Wisata Penangkaran Rusa di Cariu, yang rusanya ngumpet semua, kami melanjutkan perjalanan menuju Waduk Cirata, yang berada di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Jalur yang saya lalui adalah Pasar Cikalongkulon – Maniis – Waduk Cirata.
Mula-mula track sangat mulus mulai dari pasar Cikalongkulon, aspal baru nampaknya. Namun ternyata mulusnya cuma kurang lebih 3 km saja. Selanjutnya track-nya hancur dan berdebu, wajib pakai masker kalau lewat sini.
Masuk ke Kabupaten Purwakarta jalur kembali mulus. Nah dari sini, serunya dimulai. Jalur penuh dengan belokan-belokan tajam. Tak cuma belokan “L”, belokan “S” pun banyak. Biker pasti senang banget lewat sini. Cuma harus tetap waspada, jangan melanggar marka jalan, karena kendaraan dari arah berlawanan bisa muncul tak terduga.
Sampai di Waduk Cirata sudah jam 15:00. Penginnya sih photo-photo di atas jembatan yang sekaligus bendungan ini. Tapi di musim liburan lebaran seperti ini pengunjung Waduk Cirata benar-benar membludak. Tak nyaman rasanya untuk mengambil photo, kalaupun maksain gak bakalan bagus hasil photonya.
Wisata Kuliner Waduk Cirata
Mendingan cari makan saja dulu, kebetulan perut emang udah keroncongan karena jam makan siang sudah kelewatan. Kurang lebih setengah kilometer dari jembatan (arah ke Cipeundeuy) ada plang penunjuk nama sebuah warung makan. Ketika saya masuk ke gang ternyata ketemu tanah lapang di mana di pinggirnya banyak warung-warung makan.
Baca juga :
Anehnya, saya perhatikan semua warung menawarkan menu yang sama, nasi liwet ikan bakar. Ya sudah, saya pilih satu yang kosong, agar gak kelamaan ngantrinya, yaitu Nasi Liwet Ibu Didah.
Setelah ngobrol sebentar dengan Ibu Didah, akhirnya saya memesan 1 porsi nasi liwet dan ikan bakar, sesuai rekomendasi beliau.
Kurang lebih 15 menit kemudian pesanan datang. Penyajiannya sih biasa saja, tapi melihat porsinya langsung wow banget. Nasi liwetnya banyak dengan 2 ekor ikan nila bakar yang gede-gede. Lengkap dengan lalapan timun dan kol dan tentu saja, sambel. Porsi ini pasti berlebihan untuk 3 orang.
Nasi liwetnya harum sekali, masih ada beberapa gelintir daun pandan di dalamnya. Ikannya juga segar dan cukup tebal dagingnya, dibakar dengan pas banget. Saya sampai nambah dua kali, setelah itu pun nasinya masih tersisa banyak. Sedangkan ikannya berhasil saya habiskan, maklum lapar bro 🙂
Kalau pun ada kekurangannya, itu adalah sambelnya yang kurang pedas. Tapi itu sih masalah selera.
Harganya? Untuk satu porsi yang saya sebutkan di atas, saya hanya perlu membayar 80 ribu rupiah. Pas lah, gak mahal-mahal amat.
Pengin nyoba? Silahkan datang ke Waduk Cirata . . . dan jangan lupa ajak saya 🙂
Enakkkkkk…