Kaget juga baca Kompas yang menyatakan bahwa hampir separuh moge (motor gede) yang beredar di Indonesia berstatus bodong, alias tidak dilengkapi dengan surat-surat resmi.
Rupanya banyak juga orang kaya nanggung yang pengin punya moge. Namun karena biaya surat-suratnya sangat mahal, bahkan bisa melebihi harga moge itu sendiri, akhirnya rela mogenya berstatus bodong.
“Sejak tahun 1999 situasi ini dibicarakan. Hanya saja, terkait dengan biaya yang cukup mahal, maka hal itu tidak dilakukan pemilik moge. Biaya untuk menyuratkan kendaraan ini bisa lebih dari harga belinya,” ungkap Lois Susanto, Wakil Ketua Motor Besar Club Indonesia (MBCI), sesuai dilansir Kompas.
Meskipun banyak motornya bodong, namun mereka punya banyak permintaan khusus kepada pemerintah, dalam hal ini Korlantas Polri. Berikut ini permintaan-permintaan aneh mereka :
1. Keringanan biaya surat-surat
Beberapa kali MBCI mengajukan permohonan untuk bisa menyuratkan kendaraan, serta meminta untuk diberikan keringanan melalui pemutihan. Sayang, hal tersebut tidak juga dianggap meringankan.
“Pernah pada tahun 2007 lalu terkumpul sekitar 3.000 motor untuk disuratkan, dan kami meminta biayanya di angka Rp 40 juta saja, namun usulan itu tidak diterima,” ujar Alfa.
2. Permintaan Ijin Masuk Tol
Pengguna moge di Indonesia yang tergabung dalam Harley-Davidson Owner Group (H.O.G), Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) Pusat, Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) dan Motor Besar Club (MBC) Indonesia meminta agar diizinkan melintas di jalan tol, sesuai dilansir oleh Oto Detik.
Salah satu alasan permintaan agar bisa masuk jalan tol adalah karena di jalur umum jalanan sudah terlalu padat. Nantinya kalau diizinkan masuk jalan tol, mereka berjanji akan tetap menjaga keamanan dan ketertiban jalan.
3. Permintaan Penerbitan Stiker Khusus Pengganti Pelat Nopol
Masih group yang sama dengan permintaan sebelumnya, mereka juga meminta kepada Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) agar menerbitkan stiker khusus pengganti pelat nomor bagian depan.
Di beberapa motor gede (moge) seperti Harley-Davidson tidak ada tempat pelat nomor polisi di bagian depan. Hal itu sudah didesain dari pabriknya langsung. Itulah alasannya mengapa masih banyak pengguna moge yang tidak menyematkan pelat nomor kendaraan di bagian depan.
Aneh ya brosis . . . mereka mampu beli moge mahal, masa sih gak bisa modif dikit motornya agar bisa pasang plat nomor polisi? Ah entahlah . . .
Yg paling aneh adalah…sudah tau motornya bodong koq gak di “gulung” .? Mentang mentang yg punya HORANG KAYAH…
coba rakyat biasa ketahuan punya supra bodong..,pasti sdh di cokok di bawa ke kantor polisi dg tuduhan penadah kek,terlibat curanmor dll..
Aneh… 😉
udah tau enakan pake moge, masih aja beli supra 🙁
🙁
Kaum berduit….
Ini tutorial main mercon…..
Gayane sok sugih mental kere kui mas.. Klo emang ga mampu beli surat kendaraan ya beli aja metik.. 🙂
Halah kandangin aja udah jadi pajangan di ruang tamu mogenya
Moge motor gelooo
“orang kaya nanggung” wkwkwk
Gag tahu malu ya..
kalo yg nomor 3 saya setuju. plat nomor depan selain mengganggu tampilan asli motor juga berpotensi membahayakan lo. misalnya saja pas lagi jalan trus tiba2 plat nomor lepas krn bautnya longgar. umumnya di negara2 maju plat nomor malah tidak digunakan, negara tetangga juga ga pake plat nomot depan (diganti stiker)
Yg cc kecil seruntulan yg cc besar arogan
DEAR BAPAK DAN IBU,
SILAKAN MAMPIR KE SUPERMARKET BAHAN BANGUNAN KERAMIK JAKARTA !
KERAMIK JAKARTA
JL. PERCETAKAN NEGARA NO. D 764
RAWASARI
JAKARTA PUSAT
SENIN – SABTU PK. 08.30 – 18.00
MINGGU PK. 09.00 – 17.00
WA 087884063430
CONTACT PERSON EMAIL : PAK FRANS
TELP. 4261031 – 4265803
FAX. 4203116 email : keramikjakarta764@yahoo.com
SALAM MARKETING,
MARINI PIN BB 297B5746
LOWONGAN KERJA :
SATU :
SALESMAN PRIA DINAS LUAR UNTUK KERAMIK PLATINUM DAN ASIA TILE (UBIN,
DINDING)
MEMILIKI VERKLARING DAN CHANNEL STORE DI MODERN OUTLET DAN TRADISIONAL
DUA :
SOPIR SIM B1
MEMILIKI VERKLARING , KTP , SIM B1
TIGA :
MERCHANDISING MANAGER (PEMBELIAN UTK SUPERMARKET BAHAN BANGUNAN )
MEMILIKI VERKLARING SEBAGAI MD MGR DI SUPERMARKET BHN BANGUNAN
DTG LSG BERTEMU MARINI ( SENIN – SABTU PK. 08.30-14.00)