Menjajal Oli Diesel Castrol GTX Di RTR 180, Getaran Mesin Berkurang

castrol-gtx-diesel

Beberapa bulan terakhir ini, RTR 180 saya menunjukkan gejala yang cukup mengkhawatirkan. Setiap kali ganti oli, volume oli Shell AX7 10W-40 yang saya pakai turun drastis saat di-drain. Setelah menempuh 1000 – 1500 km, biasanya volume oli tinggal 500 – 600 ml saja.

Sebelumnya memang ada kebocoran di Cylinder Head dan Tensioner Adjuster. Namun meskipun sudah saya benerin, nyatanya volume oli tetap saja berkurang banyak.

Khawatirnya oli masuk ruang bakar karena seal valve aus atau bisa jadi dinding Cylinder-nya yang sudah aus. Sayang sampai saat ini saya belum sempat membongkarnya.

Teman saya merekomendasikan untuk menggunakan oli diesel. Katanya sih jadi lebih enak di mesin. Saya sih tidak terlalu percaya, karena saya tidak mau su’udzon terhadap pabrik oli yang membuat oli motor.

Lho kok? Kalau kita percaya berarti kita menuduh produsen oli motor tidak melakukan riset dan pengembangan (bahasa kerennya research and development) dengan benar. Mosok kalah bagus sama oli yang didesain untuk diesel.

Tapi setelah membaca beberapa review dari blog-blog dan forum, akhirnya saya tergoda juga untuk mencicipinya.

Pilihan saya jatuh pada Castrol GTX Diesel 15W-40, karena ada blog/forum yang pake oli itu. Dan kebetulan gak banyak pilihan di Giant Transyogi, di mana saya belanja.

Bagaimana Rasanya?

So, setelah lebih dari seminggu mengikuti “aliran sesat” ini, dan telah menempuh jarak 243 km, memang teraa beberapa perubahan, tapi terus terang perubahan tersebut tidaklah terlalu signifikan.

Sejak awal pemakaian, beruntung tidak ada gejala kopling selip seperti yang saya khawatirkan. Perpindahan gigi pun terasa lancar, tidak seperti ulasan di blog atau forum yang saya baca. Semuanya normal-normal saja. Atau bisa jadi saya yang kurang peka πŸ™‚

TVS Apache RTR 180

Pada saat mesin dingin, idle rpm menjadi lebih rendah, beberapa kali saya terpaksa mengatur ulang agar mesin tidak mati saat langsam. Akselerasi mesin juga terasa lebih berat dibanding biasanya.

Saat mesin panas, di putaran atas getaran mesin terasa berkurang, motor terasa lebih nyaman. Saya bisa mencapai 109 km/jam dengan mudah. Biasanya saya hanya berani sampai 102 km/jam saja karena vibrasi mesinnya cukup menakutkan untuk menarik gas lebih dalam lagi.

Tidak ada perubahan pada konsumsi bensin, masih tetap 37 – 38 km/l. Boros gak ya segini?

Apakah ada perubahan pada volume oli? Sampai saat ini oli diesel tersebut masih saya gunakan, belum saya kuras, jadi belum bisa berkomentar mengenai perubahan volumenya. Nanti saya update.

6 Comments

  1. orong-orong
    01/06/2015
    • Indomoto
      01/06/2015
  2. Kobayogas
    01/06/2015
    • Indomoto
      01/06/2015
  3. ardiantoyugo
    01/06/2015
    • Indomoto
      01/06/2015

Add Comment

Tulis komentarmu

%d