Mendahului kendaraan yang lain, alias menyalip dari sebelah kiri adalah hal yang dapat dimaklumi ketika lalu lintas sedang padat. Tapi kalau dilakukan di jalan yang lagi lengang, bisa menimbulkan efek kejutan, seperti yang ingin saya ceritakan di bawah ini.
Kejadiannya sudah agak lama, saat itu saya sedang mengendarai Si Jupe dari Cibitung ke Cileungsi lewat Setu. Ini adalah jalur dua arah tanpa pembatas jalan.
Jalanan sangat lengang, tak ada kendaraan yang lain sejauh mata memandang ke depan. Saya berada kira-kira di tengah jalur sebelah kiri dengan kecepatan santai, mungkin 40 km/h.
Tiba-tiba ada seorang bapak-bapak mengendari motor bebek (entah apa, saya gak memperhatikan) mendahului saya dari sebelah kiri. Lumayan kaget, karena sebelah kanan saya kosong melompong, kenapa malah memilih sebelah kiri yang sempit?
Setelah berjalan beberapa menit, bapak tadi terhadang mobil yang berhenti di sebelah kiri, sehingga saya mendahuluinya dari sebelah kanan.
Namun kira-kira 2 atau 3 menit kemudian, dia mendahului saya lagi, lagi-lagi dari sebelah kiri. Sekali lagi membuat saya kaget dan mengernyitkan dahi.
Tiba-tiba timbul rasa iseng saya, jadi ingin tahu apa yang akan dilakukannya kalau saya berada di jalur kiri sakali. Lalu saya mendahuluinya dan selanjutnya saya pilih jalur paling kiri sehingga tidak cukup bagi sebuah motor untuk berada lebih kiri dari saya.
Setelah itu bapak-bapak tadi berada di belakang saya terus. Tidak berusaha untuk mendahului meskipun saya pelan dan sebelah kanan saya lengang sekali. Ha ha .. .. aneh banget.
Pernahkah brosis menemui kejadian yang aneh kaya gitu di jalan?
nyalinya menciut… atau mungkin udah bosen nyalip dari kanan… 😀
Wk wk . . .
alasanya selalu bilang, ini kota bro…wakakkak 😀
he he . ..
kasihan bapaknya dipermainkan, wkwkwkwk
bukan bapak saya 🙂
bukan urusan saya,. wkwkwwkwk
biar gak mainstream 😀
jemuranyya ketinggalan
wedi mas karo brengosmu makane ra gelem nyalip..,
wah iseng banget nih 🙂