Allahu Akbar . . . Gunung Kelud meletus. Sebagai orang yang lahir dan besar di Blitar, Gunung Kelud ini sangat dekat dengan kehidupan saya. Begitu mendengar kabar Gunung Kelud meletus sekitar jam 23:00 tadi, rasa kantuk saya langsung sirna, diganti dengan rasa was-was. Ibu saya, adik saya, dan saudara-saudara dari Bapak dan Ibu banyak yang tinggal di Kabupaten Blitar.
Dari status teman-teman FB, juga komen-komen di blognya Mas IWB, suara letusannya terdengar sampai Magelang, Pati, Yogyakarta, Wonogiri, bahkan Purwokerto. Kedahsyatan letusan ini semakin mengkawatirkan.
Saat ini, di Garum, kurang lebih 15 km sebelah selatan Gunung Kelud sedang hujan kerikil. Batu-batu apung bahkan sebesar jempol kaki orang dewasa.
Menurut pengalaman tahun 1990, setelah hujan kerikil, maka akan disusul hujan pasir, selanjutnya hujan abu. Maka besuk, seluruh wilayah kabupaten Blitar dan Kediri akan berwarna putih sejauh mata memandang.
Beban batu, kerikil, dan pasir yang menumpuk di atap rumah dan gedung, itulah yang paling banyak menimbulkan korban. Apalagi jika ditambah hujan, bisa mengakibatkan atap roboh. Maka tetaplah waspada meskipun erupsi telah berhenti.
Allahu Akbar . . . Semoga Allah melindungi Ibuku, adikku, dan saudara-saudaraku di sana. Amin.
Gambar-gambar dari Kaskus.
Amin…..sama mas, saya juga ada Ibu disana, bersama keponakan dan si kecil. Namun di daerah Sutojayan(40km’an dari lereng G. Kelud)