Minggu lalu, saat jalan santai di malam hari, saya gunakan lampu jauh untuk menerangi jalan di depan saya. Tiba-tiba . . . pet . . . lampu depan motor mati. Reflek saya klik-klik saklarnya, Alhamdulillah lampu dekatnya nyala. Sayangnya lampu dekat tidak terlalu terang untuk menerangi jalan yang sepi dan hampir tidak ada penerangan lain ini.
Saya pun mampir di ke bengkel terdekat, beli bohlam, dikasih OSRAM harga 40 ribu rupiah. Deal.
Sampai di rumah segera bongkar batok headlamp. Sekalian belajar do it your self 🙂 Namun ketika saya lihat bohlam yang terpasang kelihatannya masih bagus. Tidak ada kawat yang putus. Mungkin tidak kelihatan, begitu dugaan saya. Segera saya pasang bohlam yang baru.
Setelah saya coba ternyata masih sama, lampu dekat nyala, lampu jauh tidak nyala. Saya coba saklar lampu dim, lampu jauh tetap tidak nyala. Jadi agak panik juga, karena gak begitu paham kalau masalah-masalah elektrik kaya gini.
Saya pun google-google wiring diagram, ketemu sih, tapi sayangnya saya gak punya multimeter, jadi gak bisa ngecek kabel satu-satu. Tapi saya cek jalur-jalur ke lampu depan, semua ujungnya tersambung dengan baik.
Berhubung saklar lampu jauh dan saklar dim nyambung ke relay, dugaan saya berikutnya adalah relay rusak.
Beberapa hari kemudian relay baru pun terbeli. Harga 39 ribu rupiah. Setelah dipasang, lagi-lagi lampu depan masih menunjukkan gejala yang sama. Duh.
Akhirnya tinggal satu lagi tersangka, cordset alias kabel yang menuju ke bohlam. Meskipun ujung-ujungnya semua tersambung dengan baik, tapi kali ini saya agak pede, bahwa kabelnya bisa saja putus di tengah.
Segera meluncur ke bengkel dekat rumah. Kabel aslinya saya bawa biar mudah menunjukkan ke penjaga bengkel. Saya mau kabel yang seperti ini. Diberilah kabel dengan merk ASPIRA (katanya sih asli). Harga 15 ribu rupiah.
Pasang di rumah, dan …. it works. Berhasil. Saya cek satu-persatu saklar, lampu dekat, lampu jauh, lampu dim, semua berfungsi dengan baik.
Hikmah dari pengalaman ini, lampu motor mati tidak selalu berarti bohlam rusak. Kalau pengin oprek-oprek elektrikal sendiri di rumah, belilah Multimeter atau Avometer agar tidak salah beli spare part. Salah analisa menyebabkan biaya perbaikan membengkak.
Pertamax 😀
nice tips..:D
he he . . . thanks 🙂
nice inpoh kang..
curhat… :Salah analisa menyebabkan biaya perbaikan membengkak:
Nice info 😀
diurut (tapi gak pake pijat) 😆
dikit-dikit bisa DIY, sippp
weelh harus beli alat dulu
nah ini..kabel ini juga pernah jadi penyebab lampu mati, jadi selalu sedia apa deh namanya lempengan yg di dalam plastik putih itu..sekring ya bro ??
pengalaman memang mahal harganya.. 😀
joss.tambal elmu euy..
Bener banget, mati lampu kadang kabelnya bermasalah ataupun socket bermasalah
hal terkamfret adalah kabelnya di gigit tikus gan
Info yang berguna mas, baru tau ternyata, haha
Salah analisa menyebabkan biaya perbaikan membengkak
Nice info mas, sangat bermanfaat tentunya…
Kalau kadang hidup dan kadang mati itu apanya ? sudah ganti aki nihil