Hari Sabtu yang lalu, saya naik bus Trans Jakarta dari Rasuna Sahid menuju Pasar Rebo. Dari Rasuna Sahid sekitar jam 16:30, Halte Kesehatan sudah cukup ramai oleh calon penumpang, namun bus menuju Mampang Prapatan tak kunjung datang. Menunggu memang pekerjaan yang membosankan.
Begitu datang, ternyata bus sangat penuh. Banyak calon penumpang tidak bisa masuk, termasuk saya. Bus berikutnya pun sama saja. Akhirnya saya paksakan naik bus ketiga. Total waktu tunggu di halte ini 30 menit.
Kurang lebih 10 menit perjalanan, bus sampai di halte Mampang Timur. Saya turun, untuk transit. Berikutnya menunggu lagi bus tujuan Pinang Ranti. Lagi, saya harus menunggu kurang kebih 30 menit. Bus penuh-penuh juga.
Setelah perjalanan selama 15 menit, saya turun di Halte BNN, Cawang. Lagi-lagi harus menunggu bus tujuan Kampung Rambutan. Untung di halte ini tidak harus menunggu terlalu lama, cukup 10 menit saja. Tapi lagi-lagi bus sangat penuh sehingga saya harus berdiri.
Bus terjebak macet cukup parah antara Pusat Grosir Cililitan (PGC) sampai Lippo Plaza Kramat Jati (Carrefour). Jalur busway di sini tidak pernah steril dari pengguna jalan yang lain. Sedang tepi jalan dipakai untuk berdagang, kadang sampai lapaknya makan badan jalan. Selepas Carrefour, jalan cukup lancar.
Akhirnya jam 18:50 sampai juga di Halte Pasar Rebo.
Jadi jarak antara Rasuna Sahid ke Pasar Rebo yang cuma 14,7 km (menurut Google Map) harus ditempuh dalam waktu 2 jam dan 20 menit. Dan harus berdiri pula sepanjang jalan. Padahal saya bawa tas yang cukup berat. Ck ck . . .
Bus Trans Jakarta masih jauh dari rasa nyaman. Dengan kondisi seperti ini, sulit untuk mengajak pengguna jalan yang menggunakan kendaraan pribadi untuk naik transportasi massal ini. Pekerjaan rumah yang berat buat Jokowi dan Ahok.
Sieeppp…..naik angkutan umum lebih ciamik 😀
ane juga barusan naik angkutan umum, metromini
Wah.. Bro Yoshi ngasih PR nih ke Jokowi dan Ahok..
Ane jangan kasih PR yah Pa Guru…
Ane udah bosen ngerjain PR….
wkwkwkwkkwkk….
masih banyak PR
masih kena MACET juga,to..?
dicikarang aj jg lebih parah mas.. jarak 7km dr Rumah smp EJIP butuh waktu 1 jam…
klo pas jam padet, ngantriny g ketulungan. bwt terbang ke manila udah nyampe x.
wah, sistem busway kyk di artikelnya Pak Orong2 mesti diterapkan nih
titip jemuran orang 😉
enaknya gak kenal trans jakarta,, wong tinggal di belahan hutan andalas kogh.. 😀
berarti harus menambahkan armada bus trans lebih banyak lagi,kalau perlu tiap 5 menit ada bis trans yang lewat…agar semua penumpang yang menumpuk di halte terangkut semua.
semoga pengelola memperhatikannya…
sooooooo loooooooooooooong time nggak naik Trans jakarta
jalur yang lewat PGC memang, gimanaaaaaaaa gitu
kayak yang lewat PI
moga makin bagus aja transportasi publik kita..
jadi dua PRnya ya. Interval yg terlalu panjang dan jalur tidak steril….
iya dah.. hehehe