Menikmati Nasi Balap Puyung Khas Lombok

nasi balap puyung lombok - rm cahaya

Melanjutkan cerita sebelumnya, menjelang Bandara Internasional Lombok, saya tengak-tengok kiri kanan untuk mencari rumah makan. Maklum hari mulai petang dan perut mulai keroncongan. Akhirnya pilihan jatuh pada RM Cahaya yang berada di Jalan By Pass Batujai Loteng.

Petang itu RM Cahaya sedang sepi, sehingga saya leluasa memilih tempat duduk. Seorang penjaga menyodorkan menu yang tersedia. Ternyata andalan warung ini adalah Nasi Balap Puyung, masakan khas Lombok yang terkenal pedas. Dan saya pun memilih menu tersebut, plus air jeruk panas.

Kurang lebih dua atau tiga menit kemudian, pesanan saya pun diantar. Asli, saya tercengang dengan kecepatan penyajiannya. Dan teman saya pun bilang, “Itulah sebabnya disebut nasi balap”. Sedangkan Puyung sendiri adalah sebuah nama daerah di Lombok Tengah.

Penampilan Nasi Balap Puyung ini sederhana saja, jauh dari kesan “wah”. Sepotong ayam goreng, nasi putih, sedikit jeroan, kacang buncis, dan abon (rajangan kentang dan daging ayam). Istimewanya adalah pada rasa pedasnya, yang pasti membuat ketagihan.

Harganya pun ternyata cukup bersahabat. Jika tanpa ayam goreng, hanya Rp. 10.000,- per porsi, dengan ayam goreng menjadi Rp. 18.000,- per porsi.

Konon, Nasi Balap Puyung ini sudah menyebar hampir ke seluruh wilayah Indonesia, bahkan sampai ke Eropa. Kalau berwisata ke Pulau Lombok jangan lupa untuk mencicipi menu ini.



19 Comments

  1. Erit07
    05/11/2013
  2. orong-orong
    05/11/2013
  3. Mas Sayur
    06/11/2013
  4. viewie white blog's
    06/11/2013
  • viewie white blog's
    06/11/2013
  • Mase
    06/11/2013
    • Mase
      07/11/2013
  • An_Syahri
    08/11/2013
  • 3835info
    14/04/2020
    • gearbalap
      14/04/2020
  • andikadiego
    14/04/2020
  • SatuAspal.Com
    14/04/2020
  • rudyasmandara
    15/04/2020
  • IndoRide.com
    15/04/2020
  • Marnu Tri
    15/04/2020
  • A'A
    15/04/2020
  • goozir
    15/04/2020
  • Elang Jalanan
    15/04/2020
  • PotretBikers
    16/04/2020
  • Add Comment

    Tulis komentarmuBatalkan balasan

    Exit mobile version