Menjelang liburan lebaran Idul Fitri, dipastikan harga tiket bus, kereta, pesawat terbang, naik semua. Kadang kenaikannya sampai 2 kali lipat. Mengapa? Sederhana saja, demand-nya (permintaannya) melonjak drastis. Kasus yang sama terjadi pada harga kambing saat menjelang Hari raya Idul Adha.
Lalu apa hubungannya sama otomotif?
Beberapa hari yang lalu PT TVS Motor Company Indonesia (PT TVSMCI) meluncurkan produk baru, skutik Dazz. Harga yang dibandrol cukup mengejutkan, hanya 9,99 juta rupiah saja. Dibandingkan dengan skutik merk lain, harga ini memang sangat murah. Bagaimana dengan kualitasnya? Apakah murahan juga?
Tidak semudah itu mengadili sebuah produk. Apalagi informasinya cuma dari bisikan teman, belum melihat dengan mata sendiri. Berburuk sangka itu namanya.
Jangan lupa bahwa komponen harga itu bukan cuma kualitas material. Namun ada yang lebih mendasar, yaitu suppy vs demand. Hukum dasar ekonomi, buka lagi pelajaran ekonomi di SMA. PT TVSMCI kelihatannya paham betul bahwa demand terhadap produknya masih sangat minim, jadi tidak mungkin mereka membrandrol produknya sama dengan produk merk lain, dengan spek yang sama, yang demand-nya memang sudah melimpah.
BTW, industri otomotif itu sekarang sudah mirip-mirip industri komputer. Apapun merknya, Lenovo, HP, Acer, Toshiba, menggunakan prosesor buatan Intel.
Produsen sepeda motor yang serius, biasanya juga menggunakan supplier yang sama. Honda, Yamaha, Kawasaki, Suzuki, TVS, meng-inject plastik di supplier yang sama, di mesin yang sama, dengan material yang sama, hanya beda mould saja.
Mereka juga meng-inject aluminium di supplier yang sama, di mesin yang sama, dengan material yang sama, hanya beda dies saja.
Gak percaya? Tanya saja suppliernya!
jadi intinya mungkin….
matik ini kualitasnya “cukup bagus” dan tak kalah dengan merk jepang..tapi pabrikan yag bersangkutan belum berani mematok harga “agak tinggi” mengingat produk dan merk yang belum bisa merebut hati konsumen.. CMIIW
Kurang lebih seperti itu 🙂
Sipp kang….
Supliernya sopo kui? Menarik nih!
hahaha, iya kurang lebih seperti itu
TAPIIIII,,,
terkadang malah motor yg demand’a sudah tinggi mulai dijadikan “alat pengeruk uang” oleh produsen’a, dg cara meminta penurunan kualiras kepada suplier’a
mumpung lg laris, speak2 di facelift dikit
kode motor jd berubah, kualitas PASTI TURUN
salam jangkrik guthing
😉
bener mas… nama besar juga berpengaruh ke harga…
brand memang mempengaruhi harga 😀
begitulah.. tvs hrs brubah jd nubie ke gaek br valuenya guede..
m,antabh suhu, vendor2
Tapi kan biar suppliernya sama seperti juga di supplier komputer katalognya sudah ada part A grade A, part B grade B, part C grade C….nah coba cek juga pabrikan mana yg doyan pesen part C dengan grade E atau F 😀
sudah ane duga pabrikan jepang overpriced 🙂
banyak yg bilang harga p200ns ke murahan, tapi menurut ane itulah harga yg pantas untuk motorsport di kelas itu ..
ane rasa vixy itu pantas hanya di angka 19-20 juta aja..
tapi ya balik satu lagi “brand” mempengaruhi harga jual 🙂
Biaya produksi sebuah motor skutik itu tidak lebih dari angka 7jt’an, apalagi pabrikan japon yg sering melakukan cost down innovation secara besar2an untuk dapat menigkatkan keuntungan.
jadi sebenarnya yg kita beli dari produk2 japon bukanlah kualitas yg pantas kita bayar, tapi keuntugan besar buat pabrikan tersebut dan tentu saja untuk biaya sponsor dan iklan yg dimana2, karena mereka mampu menjual barang dengan harga minimal 2x lipat dari biaya produksi nya.
so…. think smart bro n sis…