#SOTR (Sahur on the road) seharusnya menjadi aksi sosial yang Islami. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Banyak komunitas melakukannya dengan cara konvoi kendaraan bermotor, lengkap dengan sirine, sirbo, strobo. Kadang dengan kendaraan bak terbuka, membawa speaker besar-besar dan memutar musik dengan volume maksimal, dengan lagu yang sama sekali tidak Islami.
Konvoi-konvoi tersebut, dengan bendera masing-masing, akhirnya mengakibatkan kemacetan di mana-mana. Himbauan-himbauan polisi pun terabaikan sama sekali.
Konvoi dengan cara seperti itu mudah sekali sekali memicu gesekan antar kelompok. Kemarin malam saja, paling tidak terjadi 2 tawuran antar peserta #SOTR. Satu di depan Blok M Mall, satu lagi di depan Benhill. Belum lagi tawuran-tawuran dalam skala yang lebih kecil yang tidak terpantau.
Seorang teman twitter saya menuturkan, telah melihat beberapa cewek ABG, dengan aurat yang terbuka, merokok di atas mobil bak terbuka sambil membawa bendera #SOTR. Nah, konyol kan?
Akhirnya #SOTR lebih banyak mudharat-nya ketimbang manfaatnya. So, lebih baik sahur di rumah.
sieppp setuju bro 🙂 sahur di rumah lebih nyaman dan aman :0