Jalur dari Jonggol menuju Cileungsi sangat padat di pagi hari. Maklum, banyak perumahan di sepanjang jalur tersebut. Mereka umumnya kerja di Cileungsi, Bekasi, atau Jakarta.
Tidak enaknya, setiap pagi Indomoto justru harus melawan arus tersebut.
Karena padatnya kendaraan, banyak di antara mereka yang ambil jalur kanan. Terutama kendaraan-kendaraan yang sedang mendahului kendaraan yang sedang mendahului kendaraan yang lain. Berlapis-lapis brosis.
Alhasil kendaraan yang menuju ke arah Jonggol tidak mendapat ruang yang aman. Indomoto sendiri sering dibuat terkejut dan geleng-geleng oleh ulah mereka. Tak cuma motor, mobil pun sama saja.
Untuk menghalau mereka, untuk sekedar mendapat ruang, Indomoto biasanya menyalakan lampu sign kanan, dan lampu dim. Jika ada kendaraan yang nekat, terpaksa klakson menyalak.
Trik tersebut lumayan efektif. Setelah melihat Indomoto dari arah yang berlawanan, biasanya mereka sedikit menepi, dan mengurungkan niat untuk mendahului kendaraan di depannya.
Namun trik tersebut tidak pernah mempan menghalau kendaraan yang ini:
Biasanya mereka melaju kencang di jalur kanan, tak peduli tikungan atau kendaraan dari arah berlawanan. Menghadapi kendaraan yang satu ini, lebih baik Indomoto mengalah, menepi, bahkan harus berkali-kali turun dari aspal. Serius, berkali-kali turun dari aspal, ke tanah yang becek dan licin, mempertahankan stang agar tidak ndlosor.
#sedih
absen dl