Touring Seru Serang – Pantai Tanjung Lesung, Blogger Vlogger Bersama AHM

touring tanjung lesung

Foto bersama sebelum berangkat touring Serang – Pantai Tanjung Lesung

Indomoto.com – So, kisah yang akan saya ceritakan di bawah ini berawal dari sebuah pesan Whatsapp dari nomor tidak dikenal . . .

“Pagi mas, hari Jum’at – Minggu ini kita mau ada acara touring nich Serang – Tanjung Lesung. Bisa join kah?”

Belum sempat saya jawab, karena saya sedang makan siang saat terima pesan, lagi pula saya juga masih bertanya-tanya siapa pengirim pesan penuh makna ini, pesan berikutnya pun masuk.

“Saya dari AHM dan dapat rekomendasi dari Wahana.”

Oh . . . Ini sih sulit untuk ditolak.

“Ok pak. Insya Allah saya join acara tersebut,” jawab saya.

Belakangan saya cek email ternyata ada undangan senada.

Di hari berikutnya nomor Whatsapp saya dimasukkan ke group “Fun Touring”. Di group ini saya bisa lihat siapa saja calon peserta touring. Ternyata ada Lik Iwan Banaran, Wak Haji Taufik TMCBlog, Mang Kobay, Mas Ari, Mas Vandra, dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu-satu. Wow banget lah . . .

Dapat dipastikan bakalan seru nih touring-nya, apalagi acara ini, selain didukung langsung oleh PT Astra Honda Motor (AHM), juga didukung oleh main dealer sepeda motor Honda Jakarta Tangerang, PT Wahana Makmur Sejati (WMS), dan main dealer Honda Banten, PT Mitra Sendang Kemakmuran (MSK).

Preparation

Sesuai undangan, blogger dan vlogger berkumpul terlebih dahulu di kantor AHM Sunter hari Jumat (06/04/2018) jam 13:00. Saya sendiri sudah datang sekitar jam 11:30, sengaja datang lebih awal agar bisa sholat Jumat di masjid AHM.

Setelah sholat Jumat dan makan siang bersama, kami berangat berangkat menuju Serang dengan minibus. Jalan tol lingkar luar Jakarta lumayan macet siang itu, ditambah dengan cuaca yang panasnya kurang bersahabat. Beruntung banyak teman bercanda di mpbil, teman-teman yang sudah cukup lama tidak ketemu, seperti mang Asep dan mang Fery, jadi perjalanan tidak membosankan.

Kurang lebih pukul 17:00 kami sampai di hotel Le Dian. Setelah pebagian kamar, kebetulan saya dapat kamar bersama Isal, blogger yang jago membuat ilustrasi motor.

warung sate pak saleh serang

Makan malam di warung sate dan sop Pak Saleh, Serang

Kami leyeh-leyeh dulu di hotel, menghilangkan penat yang tersisa dari perjalanan Jakarta – Serang. Pasca Magrib, kami dijemput lagi dengan minibus untuk makan malam di Warung Sate dan Sop Pak Saleh. Mungkin saking enaknya sate di warung ini, sampai-sampai ada teman blogger yang berhasil menghabiskan lebih dari 30 tusuk 🙂

Sabtu pagi (07/04/2018), setelah makan pagi di hotel, kami berangkat menuju main dealer sepeda motor Honda wilayah Banten, PT Mitra Sendang Kemakmuran (MSK). Lokasinya ternyata tidak terlalu jauh dari hotel, hanya sekitar 15 menit perjalanan saja.

dealer msk serang

Wow . . banyak gemstones dengan bobot ratusan kilogram di dealer MSK Serang

Ada pemandangan yang unik di main dealer ini, yaitu banyaknya batu hias alias gemstone dengan ukuran yang besar-besar menghiasi berbagai sudut dealer. Usut punya usut, ternyata owner dealer adalah penggemar dan kolektor gemstone.

Sebelum touring dimulai kami berkumpul untuk mendengarkan sambutan dari Pak Nyoman Kesawa (AHM), Pak Elfa Ridhaswara (MSK), dan AKBP Tri Laksono (Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Banten).

elfa ridhaswara

Peserta touring mendengarkan sambutan dari Pak Elfa Ridhaswara (MSK)

Selain itu ada briefing tentang rute Serang – Pantai Tanjung Lesung yang akan kami tempuh, serta perkenalan dengan rekan-rekan dari Paguyuban Honda Banten yang akan memandu kami menuju lokasi.

Kang Robert yang bertampang sangar tapi ternyata humoris bertindak sebagai road captain (RC), dibantu oleh beberapa sweeper.

The Route

Setelah mengenakan jaket dan helm yang disediakan oleh MSK, manasin motor, dan tidak lupa sedikit stretching, tibalah saat yang paling ditunggu-tunggu, kurang lebih pukul 10:00 rombongan touring diberangkatkan.

Etape pertama, kami menyusuri jalan Serang – Pandeglang yang lumayan padat dan panas siang itu. Beberapa titik bahkan cenderung macet. Belum bisa gas pol di sini.

rute serang - pantai tanjung lesung

Rute touring Serang – Pantai Tanjung Lesung

Setelah perjalanan sekitar 30 menit, kami berhenti di check point pertama, yaitu dealer Honda Mitra Paglima Sejahtera (MPS) Pandeglang. Berdasakan Google Map, dealer ini berjarak 25,2 km dari start point. Sekali lagi di sini kami mendapat sambutan sangat hangat. Teman-teman di MPS telah menyediakan minuman dan makanan ringan. Beberapa blogger dan vloger menyempatkan diri untuk ke toilet, agar perjalanan selanjutnya lebih nyaman.

Beberapa motor juga perlu disetting ulang, termasuk motor Supra GTR 150 yang saya tunggangi, yang menurut saya setting koplingnya terlalu dalam. Mekanik MPS sigap membantu kami.

Setelah istirahat sekitar 15 menit, dan tidak lupa foto-foto, perjalanan dilanjutkan.

dealer honda mps pandeglang

Foto bersama di depan dealer Honda MPS, Pandeglang

Tapi baru sekitar 10 menit perjalanan kami berhenti lagi di check point kedua, yaitu di sebuah SPBU di Jalan Raya Pandeglang – Labuan. lagi-lagi, teman-teman dai MSK sudah menyediakan snack dan minuman dingin yang nikmat banget diseruput di bawah teriknya matahari. Maklum bro, cuaca panas banget siang itu, harus banyak minum biar gak dehidrasi 🙂

Nah, pasca check point kedua ini, baru touring beneran. Jalur sudah mulai lengang di sesi ini, gas mulai bisa dibetot-betot, tapi tetap harus waspada, karena jalan beton banyak jebakan lubang.

Kurang lebih pukul 13:00 kami sampai di check point ketiga, yaitu Pantai Cinta. Di sini kami istirahat dan makan siang, dan tentu saja . . . foto-foto, karena pantainya lumayan menarik.

pantai cinta

Makan siang di Pantai Cinta

Setelah 1 jam beristirahat, perjalanan dilanjutkan. Ternyata lokasi tujuan, Pantai Tanjung Lesung sudah tidak jauh dari Pantai Cinta, yaitu sekitar 9 km saja. Sekitar pukul 14:30 kami tiba di lokasi.

Rute yang kami lalui, Serang – Pandeglang – Menger – Saketi – Panimbang – Tangjung Lesung ini terasa lengkap banget, mulai dari bermacet-macetan di pasar, aspal mulus, jalan beton berlubang, tanjakan – turunan, hingga tikungan tajam ada di jalur ini.

Beruntung kami sudah mendapat penjelasan singkat sebelumnya tentang rute ini, sehingga kami tidak terlalu kaget dengan kondisinya. Yang perlu diwaspadai di jalur ini adalah bus-bus lokal yang seringkali ugal-ugalan. Dan terbukti kami menemuinya saat dalam perjalanan.

Dengan berbagai macam kondisinya, rute ini memang cocok banget untuk meng-explore motor yang jadi tunggangan kami, yang memang menjadi salah satu tujuan dari touring ini.

The Bikes

MSK menyediakan beberapa model motor untuk touring kali ini, yaitu: CRF150L, CRF250 Rally, Supra GTR 150, Sonic 150R, Supra GTR 150, PCX 150, dan CBR250RR. Blogger dan vlogger dapat saling bertukar motor agar dapat meng-explore motor yang diinginkannya.

Kebetulan saya dapat tunggangan Supra GTR 150 di etape pertama yang bermacet ria. Untungnya motor ini asyik saja diajak melahap kemacetan tersebut.

Di etape kedua, saya berkesempatan menjajal motor sport CBR250RR setelah Mas Endrik mengajak tukar motor. Sebelumnya saya sudah sempat mencicipi motor keren ini, namun untuk perjalanan yang cukup jauh, ini adalah kali pertama saya menunggangi motor sport yang mengusung konsep “total control“ ini. So, seperti apa performanya?

honda cbr250rr

Honda CBR250RR, meskipun power gede tapi mudah dikendalikan.

Jujur, motor ini memang menakjubkan, meski punya power yang besar, CBR250RR ini sangat mudah dikendalikan. Sebagai biker yang sehari-hari menggunakan motor matic 110cc dan motor sport 180cc, saya tidak mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan CBR250RR.

Di jalanan yang padat dan cenderung macet, CBR250RR enak banget diajak stop-and-go. Saat harus bermanuver di sela-sela kendaraan yang lain pun nurut banget, tidak protes sama sekali.

Dan yang menakjubkan buat saya adalah suspensi depannya yang empuk banget. Ditambah dengan ukuran ban yang lebar, kondisi jalan yang kurang bagus jadi tidak terlalu mengganggu. Nyaman banget bro . . .

Sayangnya, meskipun jalur cukup lengang di etape dua dan tiga, jalan beton yang kami lewati banyak lubang, serta tikungan-tikungan blind spot, sehingga saya tidak dapat meng-explore putaran atas dengan maksimal.

The Destination

Sesampai di Pantai Tanjung Lesung, kami memarkirkan kendaraan dan mengumpulkan kunci kontak. Kondisi semua kendaraan akan diperiksa ulang oleh mekanik MSK. Sementara itu kami dibagai menjadi beberara kelompok, yang masing-masing terdiri dari 4 orang. Satu kelompok mendapat 1 kunci resort untuk istirahat. Saya sendiri satu kelompok bersama Isal, Fery, dan Mang Wisnu.

Dan ternyata . . . Resortnya bro, benar-benar WOW. Ada dua kamar, dengan masing-masing dua tempat tidur. Dua kamar mandi dengan shower berair panas dan dingin. Ruang keluarga untuk nonton TV bersama-sama, dan yang paling mengejutkan . . . ada kolam renang kecil di halaman belakang. Teman-teman blogger tak menyia-nyiakan kolam ini, langsung nyemplung. Sedap banget . . apalagi setelah seharian kepanasan di jalan.

resort kalicaa pantai tanjung lesung

Langsung nyemplung . . .

Setelah istirahat dan ngopi, sebenarnya saya pengin meng-explore pantai Tanjung Lesung. Sayangnya sore itu cuaca kurang mendukung, gerimis . . . jadi tidak banyak yang bisa kami lakukan.

Malam harinya, kami berkumpul kembali untuk makan malam bersama, sambil sharing pengalaman touring siang harinya. Beberapa blogger juga memberikan feedback untuk produk-produk Honda serta masukan untuk kegiatan-kegiatan ke depan. Selanjutnya ada sesi hiburan dengan organ tunggal, dengan dua penyanyinya yang aduhai. Tapi tampaknya teman-teman blogger lebih tertarik untuk menyaksikan live performance dari Alki, Ferboes, dan Mang Kobay.

organ tunggal di pantai tanjung lesung

Nyanyi dulu bro . . .

Sebenarnya malam itu saya pengin nonton sesi kualifikasi MotoGP Argentina di TV, sayangnya jam tayangnya terlalu larut, sementara rasa ngantuk sudah tak dapat ditahan. Hiks. . .

Pagi . . . sengaja saya bangun pagi-pagi untuk mengejar sunrise di pantai. Sekitar pukul 05:30 saya berjalan sendirian ke pantai. Cuaca sangat mendukung pagi ini. Tiba-tiba datang Pak Nyoman yang sedang jogging dari arah belakang, saya pun menyusul jogging. Kami berlari kecil ke arah matahai terbit, sambil mengobrol sana-sini.

Dan akhirnya berhasil juga mengabadikan beberapa momen sunrise, meskipun cuma dengan kamera handphone.

sunrise di pantai tanjung lesung

Sunrise di Pantai Tanjung Lesung

Sebenarnya kami ingin mencapai mercusuar yang berada di sebelah timur Pantai Tanjung Lesung, namun karena waktu yang tidak memungkinkan, kami memilih untuk kembali. Jogging 6,25 km ternyata lumayan membuat kaki pegel-pegel 🙂

So, Pantai Tanjung Lesung ini memiliki bagian dengan karang-karang terjal, dan bagian berpasir putih dengan air lautnya yang bening dan tenang. Yup, selama berada di bibir pantai, saya tidak menemui ada gelombang besar di pantai ini, mungkin karena gelombang dari laut selatan sudah terhalang oleh tanjungnya. Beberapa kapal nelayan tampak besandar di pantai.

Semakin berjalan ke timur, pasir putihnya semakin indah. Enaknya pagi itu pantai masih sepi oleh pengunjung sehingga kami leluasa foto-foto dengan backgroud yang lebih natural.

Salah satu sudut Pantai Tanjung Lesung

Untuk pantai barat Jawa, sebelumnya saya sudah pernah ke Pantai Carita dan Pantai Kelapa Tujuh. Dan terus terang Pantai Tanjung Lesung ini jauh lebih indah dari kedua pantai tersebut. Jika kamu beniat berwisata pantai, Tanjung Lesung ini bisa menjadi pilihan yang tepat.

Setelah makan pagi, kami bersiap melanjutkan touring di hari kedua, dengan tujuan . . . balik ke kantor MSK.

Going Home

Untuk touring hari kedua ini (Minggu, 08/04/2018) tujuannya adalah balik ke kantor MSK, namun kami memilih untuk menempuh rute yang berdeda dengan hari pertama, yaitu melalui Labuan – Caringin – Mengger – Pandeglang – Serang.

Berbeda juga dengan hari pertama, hari kedua ini kami touring tanpa check point, jadi jarak sekitar 100 km ini kami tempuh dalam satu etape aja. Kali ini saya menunggangi Sonic 150R.

Pemandangan di jalur ini lebih indah dari jalur hari pertama, sayangnya jalannya lebih sempit dan lebih banyak lubangnya. Jadi harus lebih ekstra hati-hati. Apalagi banyak tikungan tajam dan tanjakan yang cukup ekstrem.

touring tanjung lesung

Istirahat minum. Tampak cuaca sangat menyengat, tapi 15 menit kemudian hujan deras mengguyur.

Setelah kurang lebih 3/4 perjalanan, tiba-tiba hujan deras mengguyur. Rombongan touring langsung menepi untuk meneduh di beberapa lokasi yang terpisah. Beruntung tak lama kemudian mobil yang membawa perlengkapan telah menyusul untuk memberikan jas hujan dan sarung sepatu. Pejalanan pun dilanjutkan . . .

Alhamdulillah sekitar pukul 13:30 kami sampai di kantor MSK dengan selamat. Lagi-lagi pihak MSK telah menyediakan makan siang dengan berbagai menu yang menggiurkan. Tak cukup dengan makan siang, di luar kantor ternyata sudah disediakan . . . durian. Wow banget . . .

Tentu saja ini bukan touring pertama saya, tapi ini adalah pengalaman touring yang luar biasa. Terima kasih kepada AHM, Wahana, MSK, dan Paguyuban Honda Banten yang telah memprakarsai dan mendukung acara ini.

32 Comments

  1. Nur Kholis
    30/11/2019
    • Anang
      01/12/2019
  2. arigetas.com
    30/11/2019
    • Anang
      01/12/2019
  3. brilliantyr
    30/11/2019
    • Anang
      01/12/2019
      • noerinie
        02/12/2019
  4. bicaraahati
    01/12/2019
    • Anang
      01/12/2019
  5. Bang Doel
    01/12/2019
    • Anang
      01/12/2019
  6. Catcilku
    01/12/2019
    • Anang
      01/12/2019
  7. ZEEVORTE
    01/12/2019
    • Anang
      01/12/2019
  8. COBAGEH.COM
    01/12/2019
    • Anang
      01/12/2019
      • hani
        01/12/2019
  9. endah
    01/12/2019
  10. LEMBARANKO
    02/12/2019
  11. Kornelius ginting
    02/12/2019
  12. Hida
    02/12/2019
    • Putu Sukartini
      02/12/2019
  13. Ilham Sadli
    02/12/2019
  14. Pringadi Abdi
    02/12/2019
  15. Aini
    02/12/2019
  16. Susindra
    02/12/2019
  17. Fadli Hafizulhaq
    02/12/2019
  18. santaisebentar.com
    02/12/2019
  19. Sapti nurul hidayati
    02/12/2019
  20. andrian
    02/12/2019
  21. Bang Eko
    15/11/2020

Add Comment

Tulis komentarmu

%d