Indomoto.com – Mungkin ada yang pernah bertanya-tanya, apa sebenarnya arti garis-garis berwarna yang ada pada permukaan telapak ban sepeda motor. Ada yang bilang bahwa garis-garis tersebut dibuat untuk menandakan bahwa ban tersebut masih baru.
Wah itu menyesatkan. Karena berdasarkan pengalaman saya sebagai staf R&D di pabrik ban, statemen tersebut sangatlah keliru.
Jadi apa dong fungsinya itu garis? Dapat dikatakan bahwa garis-garis tersebut tidak ada gunanya buat konsumen, karena garis-garis tersebut dibuat untuk keperluan proses manufacturing saja.
#1 Sebagai pembeda antar size dan model
Di sebuah pabrik ban, ada banyak sekali size dan model ban, masing-masing membutuhkan material yang berbeda. Kekeliruan pemakaian material akan berakibat fatal, ban tidak akan berbentuk sesuai standard. Nah, untuk mencegah kekeliruan pengambilan material maka dibuatlah garis-garis berwarna (marking line) tersebut. Beda size dan model, beda warna garis.
Garis-garis tersebut dibuat pada saat proses extruding, yaitu pembentukan karet compound menjadi lembaran dengan ukuran lebar, panjang dan kontur tertentu. Material ini nantinya akan menjadi treat (telapak ban) dan sidewall (dinding samping) ban.
#2 Safety: Mencegah sambungan ban terkelupas
Selanjutnya material-material yang diperlukan, bead wire (kawat yang sudah dilapisi karet), topping sheet (semacam kain kasa yang juga sudah dilapisi karet), treat dan sidewall, akan dirakit menjadi bakal ban, yang dalam bahasa kerennya disebut green tire. Proses ini disebut proses building.
Di proses ini, ada penyambungan treat. Hasil sambungan ada joint overlap yang berpotensi untuk terkelupas. Sebagai penanda arah joint overlap, garis-garis ini harus berada pada posisi kanan/kiri operator (sesuai SOP).
Kemudian green tire akan melalui proses curing, yaitu pemanasan di mould (cetakan) dengan suhu dan tekanan tertentu. Pada mould ini terdapat marking arah rotasi ban. Oleh karena itu pemasangan green tire pada mould harus memperhatikan garis-garis berwarna tadi, agar overlap searah dengan rotasi ban. Kesalahan arah overlap akan mengakibatkan sambungan tersebut mudah mengelupas pada saat ban digunakan.
Bingung gan? Saya juga bingung nulisnya. Mending lihat gambarnya aja deh 🙂
wih baru tau tuh bisa nyegah ban kelupas
Betul bro, bisa terkelupas kalau proses curingnya kurang sempurna
manggut-manggut menyimak
sip . . . 🙂
sip…
artikel pencerahan nih..
mosok?
bener kok….

suwer ewer ewer….
ooo kirain, cuma trade mark aja
he he . . . mosok trade mark 🙂
nyimak aja
Silahkan bro . . .
mantabs nich postingan ! thx for sharing !
Tahnks juga udah mampir 🙂
tambahan, selain colour line juga ada marking size ban kode hari dan shift saat pembuatan dan tanda panah. tanda panah ini harus menunjuk ke atas saat proses curingnya.bila terbalik ya seperti tadi, joint bisa ngelupas saat dipake. CMIIW
Sip, terimakasih tambahan infonya.
Sip . . . 😀
Owww itu ya fungsinya mas. Saya sering liat ban ada garisnya. Trus klo bulu yg di ban itu krn apa mas? Apakah cm menandakan bahwa ban itu msh baru?
Bulu-bulu alias rambut di ban itu adalah karet yang masuk ke lubang airflow saat proses curing. Lubang airflow sendiri adalah lubang-lubang kecil di mould yang fungsinya untuk mengeluarkan udara yang terjebak di dalam mould.
Udara yang terjebak di dalam mould harus dikeluarkan, kalau tidak, karet tidak akan mengalir sempurna mengisi mould. Permukaan bannya nanti jadi tidak sempurna.
Owww gitu toh.. Baru ngerti saya 🙂 makasi info nya mas
walah…ternyata lebih ke fungsi pengawasan di pabriknya yah mas…sip2…baru ngerti aku…
artikel spt ini yang bikin rider r2 cerdas..mantap bro
garis menunjukkan ban belum dipakai , berarti itu analogi logis yangs ederhana sekali 🙂
tak kirain (setahuku juga) itu kode tingkat kekerasa kompoun ban, spt yg aku lihat pada ban di motogp. putih (soft), hijau (medium), merah (hard). juga pembeda antara ban utk trek/jalan basah ataupun kering