Bahan Dasar Penyusun Oli Mesin



Sebelum memilih oli mesin yang tepat untuk motor kita, tentunya kita mesti tahu terlebih dahulu fungsi dari oli mesin tersebut. Fungsi utamanya adalah untuk melapisi permukaan bagian-bagian logam yang besinggungan atau bergesekan secara langsung pada saat mesin bekerja, sehingga bagian-bagian tersebut tidak cepat aus karena saling ‘memakan’. Misalnya antar roda gigi transmisi atau piston dengan cylinder block.

Selain itu oli mesin berfungsi juga sebagai pengusir panas yang ditimbulkan dari pergesekan tersebut. Oleh karena itulah pada beberapa motor sport terpasang oil cooler yang tujuannya adalah menjaga oli tetap dingin sehingga fungsinya sebagai pendingin tetap maksimal.

Oli mesin juga berfungsi mencegah berkaratnya logam-logam di dalam mesin.

Oli mesin dan oli pada umumnya bisa dibuat dari 2 macam bahan dasar oli (basestock), yaitu dari minyak mentah (mineral oil) atau minyak sintetik (synthetic oil). Kita akan membahasnya satu-persatu.

Mineral Oil

Minyak mentah yang ditambang dari dalam tanah bisa berbentuk minyak parafin atau asphaltic. Masing-masing mempunyai kelemahan terhadap pengaruh suhu. Minyak parafin cenderung menjadi padat pada suhu rendah, sedangkan asphaltic cenderung menguap pada suhu tinggi. Proses penyulingan sangat berpengaruh terhadap kualitas basestock yang dihasilkan.



Berdasarkan kualitasnya, basestock dibagi menjadi 6 kategori yang berbeda, sebut saja kategori 1 sampai dengan kategori 6. Kebanyakan merk oli mesin yang beredar di pasaran di dibuat dari basestock kategori 2. Dewasa ini banyak perusahaan oli berlomba-lomba memperbaiki proses penyulingan untuk menghasilkan basestock yang lebih berkualitas. Jadi, meskipun berbahan minyak mentah yang sama, masing-masing perusahaan bisa menghasilkan basestock yang berbeda tergantung pada proses penyulingannya.

Synthetic Oil

Minyak sintetik terbuat dari campuran berbagai macam molekul hydrocarbon ringan dan molekul berat. Tidaklah sulit bagi seorang ahli kimia untuk melakukannya. Mereka dapat mendesain campuran (compound) molekul hydrocarbon sehingga menghasilkan oli dengan kualitas yang sesuai kebutuhan yang spesifik. Proses pencampuran inilah yang akan menentukan kualitas akhir dari basestock yang dihasilkan.

Baca juga :

Contoh dari basestock sintetik adalah Esters, PAO (polyalphaolephins) dan Hydrocracked. Selain itu ada juga Silicones dan PAG’s (PolyalcholineGlycols), yang tidak digunakan di dunia otomotif.

Kelebihan minyak sintetik dibandingkan dengan mineral oil adalah kemampuannya bertahan pada range suhu yang tinggi, tidak mudah bereaksi dengan oksigen, tidak mudah menguap dan lebih tahan lama.



Add Comment

Tulis komentarmuBatalkan balasan

Exit mobile version