Beberapa hari lalu saya memposting harga kredit Suzuki Ignis yang baru dirilis, di akun instagram indomoto. Yup, varian termurah dari Suzuki Ignis dipasarkan dengan harga 139,5 juta rupiah.
Tapi saya bukan mau ngomongin Suzuki Ignis, di sini saya mencoba untuk menjawab pertanyaan teman saya terkait brosur harga Suzuki Ignis di atas.
Di brosur tersebut ada dua kolom skema pembayaran kredit yang berbeda yaitu ADDM dan ADDB. Apa artinya?
Sebenarnya kedua istilah itu mudah dipahami kalau kita tahu kepanjangannya.
ADDM : Angsuran Dibayar Di Muka
Artinya total uang muka (TDP: total down payment) yang Anda bayarkan, sudah termasuk angsuran pertama. Jika Anda mengambil tenor kredit selama 1 tahun, maka setelah membayar uang muka, Anda hanya perlu membayar angsuran sebanyak 11 kali saja.
Makanya di ADDM jumlah bulan dalam tenornya tertulis dengan angka ganjil. Misalnya 1 tahun = 11 bulan, 2 tahun = 23 bulan, dan seterusnya.
ADDB : Angsuran Dibayar Di Belakang
Sebaliknya di ADDB, total uang muka tidak termasuk angsuran pertama. Jadi uang mukanya lebih ringan, tapi tenornya jadi 1 bulan lebih panjang. Tenor 1 tahun = 12 bulan, 2 tahun = 24 bulan, dan seterusnya.
Pilih yang mana?
Alternatif ADDM dan ADDB sebenarnya adalah siasat sales atau leasing untuk mempermudah konsumen. Jika pengin uang muka yang lebih ringan pilih ADDB, tapi konsekuensinya angsuran jadi 1 bulan lebih panjang.
Jika tidak keberatan untuk membayar uang muka yang lebih tinggi, pilih ADDM. Selain lebih cepat lunas, Anda juga berhak mendapatkan bunga yang lebih ringan.
Demikian informasi singkat ini, semoga bermanfaat.