Sate Maranggi Cibungur Purwakarta Memang Nyoss Banget

Sudah lama saya mendengar tentang Sate Maranggi Cibungur, Purwakarta yang terkenal itu. Namun baru kali ini berkesempatan untuk mencicipinya. Tepatnya hari Selasa, 23 Agustus lalu, ketika pulang nguli dari Indramayu. Kami (saya dan tiga orang teman) sepakat untuk makan malam di warung milik Hj. Yetty tersebut.

Jam di hape saya menunjukkan pukul 20:45 ketika kami masuk ke parkiran. Alhamdulillah warung masih buka, tadinya kami sudah was-was, jangan-jangan sudah tutup.

Ternyata warung Sate Maranggi Cibungur ini cukup mudah untuk ditemukan. Lokasinya kurang lebih 2 km dari pintu tol Cikopo ke arah Purwakarta. Tepatnya di sebelah kiri jalan. Sebelum lokasi sudah ada beberapa plang terpasang.

Warungnya luas banget. Ada puluhan meja besar tersedia yang mampu menampung ratusan tamu sekaligus. Jadi kalau kesana gak perlu kawatir gak kebagian meja. Ketika kami masuk masuk, hanya sekitar 10 bangku saja terisi. Agak sepi bro, maklum sudah injury time, 15 menit lagi tutup.

Ada banyak menu tersedia, tapi tentu saja kami memilih Sate Kambing Maranggi yang terkenal itu. Waktu tunggu penyajiannya ternyata cukup singkat dibanding dengan warung-warung sate pada umumnya. Tak sampai 5 menit, pesanan kami sudah datang.

Penyajiannya sederhana saja, seperti terlihat di photo di bawah, sejumlah tusuk sate dengan potongan daging yang tidak terlalu gede, tapi juga tidak terlalu kecil, dipadu dengan beberapa potong tomat.

Saatnya eksekusi. Mula-mula saya melahap tomatnya. Tak disangka . . . ternyata tomat ini pedas banget! Setelah saya perhatikan dengan seksama, potongan tomat yang nampak segar ini ternyata telah ditaburi bumbu dan potongan-potongan cabe.

Selanjutnya, daging satenya sengaja saya nikmati dengan pelan-pelan, sambil mencoba memahami di mana letak keistimewaannya. Hmm . . . dagingnya memang empuk, dan dibakar tidak terlalu garing. Bumbunya terasa pas banget. Bahan-bahannya pasti ditakar dan diracik dengan sangat presisi.

Karena sedapnya sate dan kebetulan lagi lapar, saya terpaksa menghabiskan dua porsi nasi putih 🙂

Sayangnya setelah menghabiskan hidangan di meja, es teh manis yang kami pesan malah belum datang. Seorang pelayan yang kami tanya, menjawab, “Es teh manisnya habis. Sudah tutup.”

Tapi 2 menit kemudian ternyata es teh manisnya datang.

So, kalau harus kasih skor, maka saya akan kasih 8,5/10. Kenapa “cuma” 8,5? Karena pelayannya kurang senyum bro. Tapi saya agak maklum sih, karena warung mau tutup, jadi mereka sudah pengin buru-buru pulang. Mungkin kalau siang hari mereka lebih ramah 🙂

Tapi saya tetap merekomendasikan warung Sate Maranggi Cibungur ini. Buat brosis yang kebetulan sedang berada di wilayah Purwakarta dan sekitarnya, warung ini layak banget untuk dicoba.