Kisah Tetangga Memelihara Sebuah Angkot Seken

angkot cileungsi - jonggol

Yang sering dilupakan orang saat memelihara sebuah kendaraan bermotor adalah biaya-biaya perawatan yang akan timbul selama pemakaian. Seperti pengalaman tetangga saya, sebut saja Bunga Totok, bukan nama sebenarnya, yang membeli sebuah angkot seken. Angkot dengan trayek Jonggol – Cileungsi tersebut diharapkan dapat memberinya penghasilan tambahan, selain gajinya bekerja sebagai buruh pabrik.

Kondisi angkotnya tidak bisa dibilang bagus, tapi tidak juga terlalu jelek. Satu minggu pertama, sopir yang dipercaya membawa angkot tersebut tidak mampu menyetor sesuai perjanjian. Alasannya penumpang sepi.

Minggu-minggu berikutnya, si angkot mulai bermasalah. Rusak inilah, rusak itulah . . . sehingga Totok harus keluar banyak duit untuk memperbaiki. Apalagi si sopir juga mulai bermasalah, tidak jujur.

Bulan kedua, ketiga, Totok mulai mengeluh, “Dulu sebelum punya angkot, saya bisa menyimpan seratus, dua ratus ribu per bulan. Sekarang punya angkot, bukannya bisa menyimpan lebih banyak, malah tekor terus setiap bulan.”

Si angkot pun lebih sering nongkrong di rumah. Kadang-kadang Totok membawanya sendiri sehabis pulang kerja, tapi tentu saja tidak bisa setiap hari, karena Totok capek juga.

Bulan ke enam, si angkot dijual lagi.

18 Comments

  1. mariodevan
    06/03/2014
    • Yoshi
      06/03/2014
      • mariodevan
        06/03/2014
  2. 4G92Mivec
    06/03/2014
    • Yoshi
      06/03/2014
  3. hulssay
    06/03/2014
    • Yoshi
      06/03/2014
  4. monkeymotoblog
    06/03/2014
    • Yoshi
      06/03/2014
  5. belalangmerah
    06/03/2014
  6. gilaroda2
    06/03/2014
  7. lazione budy
    07/03/2014
  8. Sigit
    07/03/2014
  9. yudha depp
    07/03/2014
  10. Wong Ndeso 94
    07/03/2014
  11. gc133hijrah
    07/03/2014
    • Yoshi
      08/03/2014
    • abu ihsan
      29/04/2016

Add Comment

Tulis komentarmu

%d